Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Aku sudah terbiasa kehilangan. Aku juga sudah biasa ditinggalkan. Aku pernah jadi orang baru namun kalah dengan masa lalu, pernah jadi masa lalu tapi juga kalah dengan orang baru. Soal menang aku kalah, soal kalah aku menang.

 Aku pernah berjanji pada diriku Untuk tidak pernah lagi menangisimu Malam itu aku kalah. Tapi jangan khawatir, hatiku sudah terlatih kok. Aku sudah terbiasa kehilangan. Aku juga sudah biasa ditinggalkan. Aku pernah jadi orang baru namun kalah dengan masa lalu, pernah jadi masa lalu tapi juga kalah dengan orang baru.  Soal menang aku kalah, soal kalah aku menang. Aku yakin kau sedang berbahagia sekarang. Kulihat kau sekarang juga sering tersenyum. Dia benar-benar menjadi rumah yang nyaman untukmu ya? Teman ngobrol paling antusias untuk semua cerita dan mimpimu. Seseorang yang menjadikanmu istimewa dan tujuan dalam hidupnya.  Kau tahu? Sesekali aku masih mempertanyakan? Kenapa bukan aku? Kenapa Tuhan tidak mempermudah semuanya untuk kita? Seharusnya dengan Maha BesarNya, Tuhan tidak hanya membuatmu mengejar di awal tapi juga menjaga sampai akhir? Tapi kini aku tidak lagi bertanya. Kalau ternyata bukan kamu yang menjadi akhir dari perjalananku, tidak apa-apa. Sudah kusiapkan kantung-kant

Life Begins at Forty..

 Alhamdulillah, itu hal pertama yang aku ucapkan ketika memasuki usia 40 tahunku. Tahun ini sengaja tak ingin menganggap pertambahan usiaku ini terlalu istimewa. Tak menunggu dispesialkan di pertambahan usiaku. Aku bahkan berusaha melupakannya. Bukan..bukan karena aku malu karena  menjadi semakin tua. Namun di pergantian awalan angka baru di usia ini, aku ingin lebih banyak bermuhasabah. Refleksi diri sudahkah aku lebih banyak bersyukur daripada mengeluh?Apakah aku lebih banyak menghitung nikmat atau lupa diri? Bagiku tahun ini, semua itu lebih penting dari berbagai perayaan tiup lilin dan potong kue. Namun aku tetap berterima kasih untuk perhatian dan doa-doa baik dari keluarga, teman-teman dan tim aku di kantor. Sungguh semuanya membuat hatiku terasa hangat.  Usia 40 tahun katanya menjadi ambang batas untuk menapaki tahap kehidupan selanjutnya. Kita akan mengalami banyak perubahan secara fisik maupun secara emosional. Siap atau tidak semua harus dijalani. Seperti filosofi hidup Elang

Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran. Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi.

Aku disini Allah, datang dengan lebih banyak syukurnya daripada mengeluhnya. Patuh dan menerima takdir baik dan buruknya. Terima kasih untuk 2023 yang penuh kebahagiaannya meski masih juga ada airmata dan dada yang penuh sesaknya.  Terima kasih untuk kelimpahan berkah, kesehatan, iman yang selalu istiqomah, keinginan-keinginan yang banyak terkabulnya, yang kemudian membuat aku lebih belajar untuk mampu menerima dan tidak patah hati ketika doa-doa ada yang belum terkabul.  Tidak ada doa yang sia-sia kan Allah? karena ia akan selalu mencari jalan untuk kembali sebagai jawaban yang terbaik. Sebab hidup adalah serangkaian perjalanan yang harus ditempuh, entah pada tujuan apa akan sampai itu urusan nanti. Allah, kini aku mulai terbiasa dengan kehilangan. Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran.  Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi.  Tapi, aku tidak akan menyerah Allah. Kehilangan, rasa bersalah,  amarah, rasa ti

Jangan muluk-muluk katamu, tidak perlu menggebu-gebu, dijalani saja pelan-pelan, takdir diterima, dan kejadian seperti apapun dijalani dan disyukuri.

Aku tidak tahu bagaimana takdir bisa berjalan hingga kamu sampai disini, padahal saat itu aku tidak dalam posisi menunggu, bahkan aku belum merasa cukup untuk diriku. Aku juga tidak mengerti bagaimana waktu akhirnya mempersilakanmu masuk ke hatiku, membuka penawaran untukmu. Jalannya mungkin tidak selalu indah dan menyenangkan, tapi terima kasih belum menyerah meski ada cukup banyak alasan untuk itu.  Terima kasih, selalu berusaha mengerti perempuan keras kepala dan banyak kurangnya ini yang bahkan memaksa benar meski sudah tahu dia yang salah.  Jangan muluk-muluk katamu, tidak perlu menggebu-gebu, dijalani saja, pelan-pelan takdir diterima, dan kejadian seperti apapun dijalani dan disyukuri. Jatuh cinta tak melulu seperti di film-film. Maka atas ketenanganmu, aku tenang denganmu. Maka dari itu aku memberikan banyak ruang dan waktu untuk kita, terhadap langkah apa yang nanti pada akhirnya aku dan kamu putuskan. Semoga lebih banyak bahagianya daripada sedihnya.  Jalan Jogja Solo Mengaw