Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran. Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi.
Aku disini Allah, datang dengan lebih banyak syukurnya daripada mengeluhnya.
Patuh dan menerima takdir baik dan buruknya.
Terima kasih untuk 2023 yang penuh kebahagiaannya meski masih juga ada airmata dan dada yang penuh sesaknya.
Terima kasih untuk kelimpahan berkah, kesehatan, iman yang selalu istiqomah, keinginan-keinginan yang banyak terkabulnya, yang kemudian membuat aku lebih belajar untuk mampu menerima dan tidak patah hati ketika doa-doa ada yang belum terkabul.
Tidak ada doa yang sia-sia kan Allah? karena ia akan selalu mencari jalan untuk kembali sebagai jawaban yang terbaik. Sebab hidup adalah serangkaian perjalanan yang harus ditempuh, entah pada tujuan apa akan sampai itu urusan nanti.
Allah, kini aku mulai terbiasa dengan kehilangan. Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran. Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi.
Tapi, aku tidak akan menyerah Allah. Kehilangan, rasa bersalah, amarah, rasa tidak terima, dan berbagai macam perasaan lainnya kuterima dengan tangan terbuka dan penuh keberanian.
Memang sudah seharusnya tak menggenggam yang memang seharusnya dilepaskan.
Tahun ini, aku juga berhenti menjadi orang keras kepala yang tak ingin sadar padahal lukanya sudah dalam dan malah saling menyakiti. Semoga tahun 2024 ini diriku senantiasa dibuat cukup oleh hal-hal kecil dan sederhana.
Surabaya, Akhir Januari 2024
Komentar
Posting Komentar