Langsung ke konten utama

Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran. Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi.

Aku disini Allah, datang dengan lebih banyak syukurnya daripada mengeluhnya.
Patuh dan menerima takdir baik dan buruknya.

Terima kasih untuk 2023 yang penuh kebahagiaannya meski masih juga ada airmata dan dada yang penuh sesaknya. 

Terima kasih untuk kelimpahan berkah, kesehatan, iman yang selalu istiqomah, keinginan-keinginan yang banyak terkabulnya, yang kemudian membuat aku lebih belajar untuk mampu menerima dan tidak patah hati ketika doa-doa ada yang belum terkabul. 

Tidak ada doa yang sia-sia kan Allah? karena ia akan selalu mencari jalan untuk kembali sebagai jawaban yang terbaik. Sebab hidup adalah serangkaian perjalanan yang harus ditempuh, entah pada tujuan apa akan sampai itu urusan nanti.

Allah, kini aku mulai terbiasa dengan kehilangan. Aku mulai terbiasa tidak menunggu dan memilih menjalani hari-hari tanpa kekhawatiran.  Karena semua yang kukira sudah tepat ternyata tetap menyerah dan pergi. 

Tapi, aku tidak akan menyerah Allah. Kehilangan, rasa bersalah,  amarah, rasa tidak terima, dan berbagai macam perasaan lainnya kuterima dengan tangan terbuka dan penuh keberanian. 
Memang sudah seharusnya tak menggenggam yang memang seharusnya dilepaskan. 

Tahun ini, aku juga berhenti menjadi orang keras kepala yang tak ingin sadar padahal lukanya sudah dalam dan malah saling menyakiti. Semoga tahun 2024 ini diriku senantiasa dibuat cukup oleh hal-hal kecil dan sederhana.

Surabaya, Akhir Januari 2024










Komentar

Postingan populer dari blog ini

doa itu adalah benda, yaitu gelombang energi quantum yang disebut pikiran dan perasaan dan keduanya merupakan kata benda...

....Aku dekat..Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku (QS.Al Baqarah :186) Saya sering bertanya dalam hati, kenapa kita harus repot berdoa dan dalam doa itu kita menjelaskan pada Tuhan apa yang kita mau? Bukankah Tuhan Mahatahu? Seharusnya aktivitas berdoa itu tidak perlu ada, karena tanpa kita berdoa meminta sesuatu, Tuhan sudah tahu apa yang kita inginkan. Sesederhana itu kan?  Seorang sahabat yang pernah saya ajak diskusi mengenai hal ini menertawakan dan mengatakan saya mungkin sudah gila karena telah mempertanyakan doa. Menurutnya mempertanyakan doa sama dengan mempertanyakan keberadaan Tuhan. Saya mau jadi atheis, begitu tuduhnya. Seolah tak ingin saya jadi ‘tersesat’ sahabat saya itu lantas menjelaskan, doa itu cara manusia ‘bermesraan’ dengan Tuhannya. Sekaligus aktivitas yang mengingatkan manusia bahwa dia hanyalah hamba yang penuh kelemahan dan kepada Tuhan kemudian dia meminta kekuatan. Tapi ‘penasaran’ saya tentang doa tak juga...

Ini Untuk Kamu..

Tak perlu kusebutkan, kau pasti paham bila tulisan ini dibuat untukmu.  Terima kasih  kuucapkan karena masih berkenan meluangkan waktu untukku. Hari itu hariku sangat kacau, sebenarnya aku habis menangis. Pikiranku sedang super berisik. Dan malam itu kehadiranmu dan obrolan-obrolan kita tentang negara membuatku lelap dengan senyuman.  Kau tahu aku sangat merindukanmu? Rindu kau bilang "Iya sayangku, cantikku" bahkan saat aku tahu aku sedang tak cantik. Rindu melihat binar matamu sambil mendengarkanku yang sibuk berbicara tanpa henti, meski aku tahu kau harus menahan bosan. Maaf ya. Tak usah risau, aku tak sedang membangun harapan apapun tentang kita. Aku hanya rindu. Kau tau?ternyata menahan  rindu tanpa bisa berbuat apa-apa adalah perasaan paling tengik sedunia. Dadamu mendadak sesak dan siap meledak tanpa bisa kau kendalikan. Jadi kuharap kamu tak keberatan ya. Karena seperti yang selalu aku katakan, aku tak pernah ingin membuatmu berada di kondisi yang membingungk...

Kuberikan seluruh cintaku. Bukan separuh, bukan serpihan, bukan sebagian, bukan sisa, tapi semuanya. Namun cintamu tumbuh tak seperti yang kutanam. Daunmu mengarah ke matahari lain dan bungamu mekar di musim yang tak pernah aku punya...

       Ada banyak hal yang terjadi dan harus diterima siap atau tidak. Awalnya ada rasa marah dan mempertanyakan. Kemudian aku sadar tidak semua patah butuh tangan lain untuk pulih. Cukup saling tahu dengan diam agar luka itu terasa lebih ringan.         Tak juga perlu menjadi Sore yang menembus ruang waktu merubah takdir dan masa lalu. Pertama aku tak punya Jonathan yang akhirnya karena begitu mencintai Sore sehingga dia mau berubah. Kedua, bukan aku yang dia pilih, jadi mau diulang berapa kalipun juga tidak ada gunanya.         Tapi kebanyakan dari kita (mungkin) adalah Sore. Kalau lagi jatuh cinta, ga peduli sebanyak apa kesempatan dipake untuk memperbaiki sesuatu yang ga tau akan berhasil kapan?Tapi terus saja diusahakan untuk bisa terus  bersatu dengan orang yang dicintai. Walau energi bahkan sudah habis. Seperti aku, berulangkali diabaikan dan tidak dianggap berarti tetap saja tidak menyerah. Padahal aku ti...