Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Denganku mungkin tak hanya senang, akan banyak rumitnya dan sedihnya, sering bertengkarnya, juga kerap salah pahamnya...

Sayang,  Denganku mungkin tak hanya senang, akan banyak rumitnya dan sedihnya, sering bertengkarnya, juga kerap salah pahamnya. Tak mudah memang beriringan dengan seseorang yang keras kepala seperti aku. Kuharap lenganmu belum lelah, memeluk semua duka dan ego yang aku punya. Dipertemukan denganmu adalah sebuah keberuntungan yang pernah terjadi di hidupku. Tuhan mengirimmu waktu aku berdoa semoga aku lekas bahagia, waktu aku berdoa semoga ada satu orang yang mau mendengarku bercerita. Sayang, Terima kasih, atas setiap penjelasan meski tak jarang susah aku pahami.  Terima kasih atas pengertian yang kadang tak mau aku dalami.  Terima kasih selalu ada maaf yang terucap untuk banyak hal bahkan ketika itu bukan salahmu. Terima kasih mau berusaha selalu ada, dan tidak pernah membuatku merasa sendirian. Terima kasih sudah menyisihkan setengah kehidupanmu untuk menghidupkan kehidupanku. Sayang, Jangan dulu menyerah yaa.. Aku masih ingin merapal banyak doa untuk berbagai kebahagiaan dan kesukse

Aku mencintainya, Tuhan. Apa kali ini boleh jangan diganti lagi? Segala yang aku pinta sudah Engkau hadirkan dalam wujud dia.

Kehadiranmu tiba-tiba dan tanpa pertanda. Hatiku yang sedang mati rasa, mendadak hangat.  Dan demi apapun, aku jadi kembali merasakan jatuh cinta. Kali ini tidak hanya aku tapi juga dia.  Jatuh cinta ini membuatku bahagia melewati hari dan semuanya, karena selalu ada pundak lapang dan nyaman yang bisa menerima apa adanya aku, jadi rumah nyaman tempatku pulang, ada peluk hangat untuk semua keraguan, pikiran, kekhawatiranku tentang, "Akankah aku pantas untuk dicintai?" Namun sekali lagi, Tuhan ingin mengujiku dengan ketidakmungkinan.  Mungkinkah kali ini aku akan beruntung? Karena ini jadi bagian dari doa yang akan Tuhan kabulkan untukku. Bukankah selalu ada alasan kenapa Tuhan menitipkan sebuah perasaan. Jika pada akhirnya hatiku harus kembali patah, tak apa. Aku perempuan, hanya punya Tuhan, doa dan diriku sendiri. Aku percaya, tertanamnya rasa dihatiku untuk seseorang adalah bentuk nyata Tuhan menunjukkan betapa nikmatnya sabar, menjaga dan ikhlas sebagai puncak tertinggi da

Terima kasih banyak telah merayakan baik dan burukku dengan lantang. Terima kasih sudah merayakan hal -hal kecil yang aku punya.

Kujumpai kau, saat aku di ujung bimbang, Ketika takdir sedang tak berpihak kepadaku dan badai-badai sedang datang silih berganti seperti enggan beranjak, Kukatakan jangan singgah ini penuh resiko tapi kau bersikeras, kau justru menyambut gundahku dengan gamblang. Untukmu,  Terima kasih mau mencoba memahami kerumitanku, yang aku tau sangat sulit.  Terima kasih karena tidak berjanji namun pantang menyerah, Terima kasih banyak telah merayakan baik dan burukku dengan lantang. Terima kasih sudah merayakan hal -hal kecil yang aku punya.   Semoga nantinya tetap kamu yang menemaniku.  Sesulit apapun itu kita akan berjuang.  Beriringan denganmu pulang ke rumah kita. Kuharap kelak hanya namamu yang terbang bersama doa-doaku menuju ruang yang tak ada batasnya, dan akhirnya Tuhan meng-ia-kan KITA. Hi Kamu Mari Menggenapkan hati.. mungkin ini yang terbaik.  Mungkin kita berjodoh. Semoga kita sama-sama beruntung 😊😊    Aamin.. untuk WHY yang tidak perlu tanda tanya  Surabaya, 4 Agustus 2023

Kini, aku melepasmu seluas ikhlasku mencintaimu. Aku dan hatiku biarlah menjadi urusanku...

Hi Tuan.... Apabila suatu hari nanti kau singgah di halaman ini dan membaca ini, ketahuilah bahwa aku baik-baik saja. Hatiku masih luka, namun rasa sakitnya sudah bisa kuatasi. Ada yang bilang? tidak ada badai yang tidak usai, cepat atau lambat, tiap luka akan pulih dan mengering, mungkin meninggalkan bekas, tapi tidak lagi menyakitkan.Sebagai manusia aku memilih ikhlas daripada mendendam, dan setelah kupikir juga tidak ada gunanya.  Kuceritakan Tuan, beberapa waktu lalu, aku pun sempat menyusun banyak doa. Aku ingin semua keperihan di hatiku dan segala rasa sakit ini kembali 1000 kali lebih menyakitkan kepada yang mengakibatkannya. Kamu. Aku ingin kau memohon dan mengiba di hadapanku. Kau manusia yang tidak memiliki nurani itu harus merasakan semua kepedihan yang kurasakan.  Kini doa itu tak lagi kudengungkan. Aku sadar selalu ada alasan, kenapa Allah menakdirkan sesuatu. Juga tentang perasaan ini kepadamu. Allah berikan takdir cinta seperti ini agar aku tahu bagaimana rasanya mencint

Aku baru tahu bu, kalau kebaikan bisa membuat orang memilih meninggalkan..

Malam itu Ibu mendadak bertanya, "Apa yang membuat kalian berpisah?" "Dia bilang aku terlalu baik untuknya. Aku baru tahu bu, kalau kebaikan bisa membuat orang memilih meninggalkan" jawabku lirih. Ibu terdiam, menatapku sendu seakan paham apa dirasakan hatiku. Tak lama kedua tangannya mengusap kepalaku.  Hatiku mendadak hangat. Mataku mulai panas dan memerah.  Tidak! Aku tidak boleh menangis di depan ibu. Kupejamkan mataku untuk menahan airmata agar tak jatuh membasahi pipiku. "Selalu ada alasan kenapa Tuhan menitipkan perasaan nak'. Bersyukurlah seperti apapun takdirnya.  Dia pasti punya alasan. Meski itu melukaimu." Ibu tiba-tiba bersuara setelah sesaat terdiam. Pertahananku goyah. Kelopak mataku mulai basah. Malam itu, aku menangis di pangkuan ibu. Ibuku yang juga sangat menyayangimu. Hi kamu.. Berbahagialah dengan apapun pilihanmu. Tak apa meski harus mengorbankanku. Seperti selalu kubilang, aku tak pernah ingin membuatmu berada di posisi yang suli

Badai dan godaan itu akan selalu ada tapi dia juga akan berlalu. Menikah itu ibadah terpanjang ...

Mengapa menikah kalau akhirnya bercerai? Mengapa cinta yang menggebu di awal mendadak bisa hilang dan berubah menjadi kebencian? Mengapa ada orang yang sudah diberikan pasangan yang sholeh/sholehah juga anak-anak yang lucu dan pintar justru memilih mengakhiri dengan alasan sudah tidak satu visi dan misi?Kok menikah?   Dan berbagai macam pertanyaan lainnya mulai berkelebat di otakku? Perceraian adalah hal asing bagiku, selain karena belum menikah. Tapi karena hal itu memang tidak biasa terjadi dikeluargaku. Kalau,menikah ya harus satu kali seumur hidup dan sampai mati. Bahkan ibu dan nenekku juga tante atau om-ku yang ditinggal meninggal pasangannya memilih menduda atau menjanda hingga akhir hayat mereka. Jadi prinsip itulah yang tetap terjaga buat aku, dan generasi mudanya di keluargaku. Setelah menikah, komitmen selamanya harus tetap dijaga dalam kondisi apapun. Suka atau duka, marahan atau akur, sakit atau sehat, gemuk atau kurus, kaya atau miskin, punya anak atau tidak punya

Aku pamit untuk kita yang telah tiba pada tangan yang tak akan bisa saling menggenggam.

Hari ini aku menemukan satu filosofi stoic menarik dari Marcus Aurelius, katanya"Jadilah seperti alam yang tidak pernah terburu-buru, namun semuanya dicapai dengan sempurna". Contohnya matahari dari timur ke barat terbit dan tenggelam sesuai ritmenya tak pernah terburu-buru dan semuanya tercapai karena mengetahui pola yang harus dijalankan Berdamailah dengan kehidupan, jangan stres untuk hal yang tidak kamu raih. Hampir tidak ada materi yang dibutuhkan untuk hidup bahagia, bagi dia yang telah memahami keberadaan Tuhan memang selalu baik ya? Tahu saja bagaimana membuat aku lebih mudah menghadapi semua kekecewaan ini. Jadi sudah cukup! Takkan ada lagi hati yang bisa kau kecewakan dengan pengabaian.   Sudah takkan lagi ada sabar yang bisa kau habiskan tak bersisa dan sia-sia. Kini kan kumulai hidup baru setelah lima tahun tergantung pada masa depan bersamamu yang tak pernah jelas adanya. Katanya, cara terbaik melupakan adalah dengan tidak melupakannya sama sekali. Aku hanya

Saat itu aku baru tahu, bagaimana merelakan tanpa merasa kehilangan? Rasanya seperti menangis tanpa air mata. Sesak dan pilu. Kamu satu-satunya laki-laki yang aku doakan dalam setiap lima waktuku, tahajud, juga istikharahku. Kamu yang selalu menjadi aaminku yang paling serius. Tapi akhirnya kamu membuangku...

"Kalau Tuhan sudah kasih tanda titik,  seharusnya kamu tak perlu lagi memaksa dengan tanda tanya" Salah satu kalimat yang membuatku tersadar dan berhenti meratap. Malam itu ketika kau berpesan untuk menjaga diriku baik-baik, aku tahu itu bukan hanya pesan pamitan tapi juga keputusan bahwa bukan aku yang kau pilih.  Seharusnya aku sudah terbiasa menghadapi sifatmu yang abu-abu, seharusnya aku pun sadar, aku hanya persinggahan takkan pernah menjadi tujuanmu.  Namun entah kenapa malam itu hatiku meradang, asam lambungku juga kambuh sampai aku harus masuk UGD (lagi), padahal berbulan-bulan aku berhenti minum obat, terakhir setelah Desember kamu kembali hilang.  Tapi, kali ini aku benar-benar kepayahan, dan kehilangan kendali atas diriku sendiri. Saat itu aku baru tahu, bagaimana  merelakan tanpa merasa kehilangan? Rasanya seperti menangis tanpa air mata. Sesak dan pilu. Kamu satu-satunya laki-laki yang aku doakan dalam setiap lima waktuku, tahajud, juga istikharahku. Kamu yang se

Mungkin mencintaimu adalah mencintai kerelaan, melepaskan dan membebaskan. Sekarang kutitipkan kau kepada-Nya. Siapapun yang nanti kau pilih, kuharap dia mencintaimu seperti aku dan mampu membahagiakanmu dengan semestinya.

Aku tak pernah bisa membencimu... Semoga kau tahu, Padahal berkali-kali telah kau patahkan hatiku. Aku tak pernah bisa membencimu... Meski kau terus menerus membawaku ke dalam kerumitan  yang tak pernah coba kau uraikan. Aku tak pernah bisa membencimu... yang sering datang tiba-tiba, menggamit lenganku,  Membuatku luluh  namun pada akhirnya selalu punya rencana paling ambigu untuk pergi. Aku tak pernah bisa membencimu.. aku memang sengaja mencintaimu untuk kau sia-siakan. Seumpama jendela yang setia mengamatimu melangkah pergi dan kembali  meski yang kau tuju adalah pintu. Hari ini, setelah sekian lama kau menghilang dan membawa kabar yang (mungkin) paling kuinginkan. Seharusnya aku bahagia. Namun kau memilih kembali pergi.  Ternyata penantian 5 tahun lalu belum menemukan titik endingnya.  Kita masih bukan jawaban untuk satu sama lainnya. Dan aku tetap tak pernah bisa membencimu. Mungkin mencintaimu adalah mencintai kerelaan, melepaskan dan membebaskan. Sekarang kutitipkan kau kepada-N