Langsung ke konten utama

Terima kasih banyak telah merayakan baik dan burukku dengan lantang. Terima kasih sudah merayakan hal -hal kecil yang aku punya.

Kujumpai kau, saat aku di ujung bimbang,
Ketika takdir sedang tak berpihak kepadaku dan badai-badai sedang datang silih berganti seperti enggan beranjak,
Kukatakan jangan singgah ini penuh resiko tapi kau bersikeras, kau justru menyambut gundahku dengan gamblang.

Untukmu, 
Terima kasih mau mencoba memahami kerumitanku, yang aku tau sangat sulit. 
Terima kasih karena tidak berjanji namun pantang menyerah,
Terima kasih banyak telah merayakan baik dan burukku dengan lantang.
Terima kasih sudah merayakan hal -hal kecil yang aku punya.
 
Semoga nantinya tetap kamu yang menemaniku. 
Sesulit apapun itu kita akan berjuang. 
Beriringan denganmu pulang ke rumah kita.

Kuharap kelak hanya namamu yang terbang bersama doa-doaku menuju ruang yang tak ada batasnya, dan akhirnya Tuhan meng-ia-kan KITA.

Hi Kamu Mari Menggenapkan hati.. mungkin ini yang terbaik. 
Mungkin kita berjodoh. Semoga kita sama-sama beruntung 😊😊
 
 Aamin..

untuk WHY yang tidak perlu tanda tanya 
Surabaya, 4 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

doa itu adalah benda, yaitu gelombang energi quantum yang disebut pikiran dan perasaan dan keduanya merupakan kata benda...

....Aku dekat..Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku (QS.Al Baqarah :186) Saya sering bertanya dalam hati, kenapa kita harus repot berdoa dan dalam doa itu kita menjelaskan pada Tuhan apa yang kita mau? Bukankah Tuhan Mahatahu? Seharusnya aktivitas berdoa itu tidak perlu ada, karena tanpa kita berdoa meminta sesuatu, Tuhan sudah tahu apa yang kita inginkan. Sesederhana itu kan?  Seorang sahabat yang pernah saya ajak diskusi mengenai hal ini menertawakan dan mengatakan saya mungkin sudah gila karena telah mempertanyakan doa. Menurutnya mempertanyakan doa sama dengan mempertanyakan keberadaan Tuhan. Saya mau jadi atheis, begitu tuduhnya. Seolah tak ingin saya jadi ‘tersesat’ sahabat saya itu lantas menjelaskan, doa itu cara manusia ‘bermesraan’ dengan Tuhannya. Sekaligus aktivitas yang mengingatkan manusia bahwa dia hanyalah hamba yang penuh kelemahan dan kepada Tuhan kemudian dia meminta kekuatan. Tapi ‘penasaran’ saya tentang doa tak juga ter

Denganku mungkin tak hanya senang, akan banyak rumitnya dan sedihnya, sering bertengkarnya, juga kerap salah pahamnya...

Sayang,  Denganku mungkin tak hanya senang, akan banyak rumitnya dan sedihnya, sering bertengkarnya, juga kerap salah pahamnya. Tak mudah memang beriringan dengan seseorang yang keras kepala seperti aku. Kuharap lenganmu belum lelah, memeluk semua duka dan ego yang aku punya. Dipertemukan denganmu adalah sebuah keberuntungan yang pernah terjadi di hidupku. Tuhan mengirimmu waktu aku berdoa semoga aku lekas bahagia, waktu aku berdoa semoga ada satu orang yang mau mendengarku bercerita. Sayang, Terima kasih, atas setiap penjelasan meski tak jarang susah aku pahami.  Terima kasih atas pengertian yang kadang tak mau aku dalami.  Terima kasih selalu ada maaf yang terucap untuk banyak hal bahkan ketika itu bukan salahmu. Terima kasih mau berusaha selalu ada, dan tidak pernah membuatku merasa sendirian. Terima kasih sudah menyisihkan setengah kehidupanmu untuk menghidupkan kehidupanku. Sayang, Jangan dulu menyerah yaa.. Aku masih ingin merapal banyak doa untuk berbagai kebahagiaan dan kesukse

Aku pamit untuk kita yang telah tiba pada tangan yang tak akan bisa saling menggenggam.

Hari ini aku menemukan satu filosofi stoic menarik dari Marcus Aurelius, katanya"Jadilah seperti alam yang tidak pernah terburu-buru, namun semuanya dicapai dengan sempurna". Contohnya matahari dari timur ke barat terbit dan tenggelam sesuai ritmenya tak pernah terburu-buru dan semuanya tercapai karena mengetahui pola yang harus dijalankan Berdamailah dengan kehidupan, jangan stres untuk hal yang tidak kamu raih. Hampir tidak ada materi yang dibutuhkan untuk hidup bahagia, bagi dia yang telah memahami keberadaan Tuhan memang selalu baik ya? Tahu saja bagaimana membuat aku lebih mudah menghadapi semua kekecewaan ini. Jadi sudah cukup! Takkan ada lagi hati yang bisa kau kecewakan dengan pengabaian.   Sudah takkan lagi ada sabar yang bisa kau habiskan tak bersisa dan sia-sia. Kini kan kumulai hidup baru setelah lima tahun tergantung pada masa depan bersamamu yang tak pernah jelas adanya. Katanya, cara terbaik melupakan adalah dengan tidak melupakannya sama sekali. Aku hanya