Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Badai dan godaan itu akan selalu ada tapi dia juga akan berlalu. Menikah itu ibadah terpanjang ...

Mengapa menikah kalau akhirnya bercerai? Mengapa cinta yang menggebu di awal mendadak bisa hilang dan berubah menjadi kebencian? Mengapa ada orang yang sudah diberikan pasangan yang sholeh/sholehah juga anak-anak yang lucu dan pintar justru memilih mengakhiri dengan alasan sudah tidak satu visi dan misi?Kok menikah?   Dan berbagai macam pertanyaan lainnya mulai berkelebat di otakku? Perceraian adalah hal asing bagiku, selain karena belum menikah. Tapi karena hal itu memang tidak biasa terjadi dikeluargaku. Kalau,menikah ya harus satu kali seumur hidup dan sampai mati. Bahkan ibu dan nenekku juga tante atau om-ku yang ditinggal meninggal pasangannya memilih menduda atau menjanda hingga akhir hayat mereka. Jadi prinsip itulah yang tetap terjaga buat aku, dan generasi mudanya di keluargaku. Setelah menikah, komitmen selamanya harus tetap dijaga dalam kondisi apapun. Suka atau duka, marahan atau akur, sakit atau sehat, gemuk atau kurus, kaya atau miskin, punya anak atau tidak punya

Aku pamit untuk kita yang telah tiba pada tangan yang tak akan bisa saling menggenggam.

Hari ini aku menemukan satu filosofi stoic menarik dari Marcus Aurelius, katanya"Jadilah seperti alam yang tidak pernah terburu-buru, namun semuanya dicapai dengan sempurna". Contohnya matahari dari timur ke barat terbit dan tenggelam sesuai ritmenya tak pernah terburu-buru dan semuanya tercapai karena mengetahui pola yang harus dijalankan Berdamailah dengan kehidupan, jangan stres untuk hal yang tidak kamu raih. Hampir tidak ada materi yang dibutuhkan untuk hidup bahagia, bagi dia yang telah memahami keberadaan Tuhan memang selalu baik ya? Tahu saja bagaimana membuat aku lebih mudah menghadapi semua kekecewaan ini. Jadi sudah cukup! Takkan ada lagi hati yang bisa kau kecewakan dengan pengabaian.   Sudah takkan lagi ada sabar yang bisa kau habiskan tak bersisa dan sia-sia. Kini kan kumulai hidup baru setelah lima tahun tergantung pada masa depan bersamamu yang tak pernah jelas adanya. Katanya, cara terbaik melupakan adalah dengan tidak melupakannya sama sekali. Aku hanya

Saat itu aku baru tahu, bagaimana merelakan tanpa merasa kehilangan? Rasanya seperti menangis tanpa air mata. Sesak dan pilu. Kamu satu-satunya laki-laki yang aku doakan dalam setiap lima waktuku, tahajud, juga istikharahku. Kamu yang selalu menjadi aaminku yang paling serius. Tapi akhirnya kamu membuangku...

"Kalau Tuhan sudah kasih tanda titik,  seharusnya kamu tak perlu lagi memaksa dengan tanda tanya" Salah satu kalimat yang membuatku tersadar dan berhenti meratap. Malam itu ketika kau berpesan untuk menjaga diriku baik-baik, aku tahu itu bukan hanya pesan pamitan tapi juga keputusan bahwa bukan aku yang kau pilih.  Seharusnya aku sudah terbiasa menghadapi sifatmu yang abu-abu, seharusnya aku pun sadar, aku hanya persinggahan takkan pernah menjadi tujuanmu.  Namun entah kenapa malam itu hatiku meradang, asam lambungku juga kambuh sampai aku harus masuk UGD (lagi), padahal berbulan-bulan aku berhenti minum obat, terakhir setelah Desember kamu kembali hilang.  Tapi, kali ini aku benar-benar kepayahan, dan kehilangan kendali atas diriku sendiri. Saat itu aku baru tahu, bagaimana  merelakan tanpa merasa kehilangan? Rasanya seperti menangis tanpa air mata. Sesak dan pilu. Kamu satu-satunya laki-laki yang aku doakan dalam setiap lima waktuku, tahajud, juga istikharahku. Kamu yang se

Mungkin mencintaimu adalah mencintai kerelaan, melepaskan dan membebaskan. Sekarang kutitipkan kau kepada-Nya. Siapapun yang nanti kau pilih, kuharap dia mencintaimu seperti aku dan mampu membahagiakanmu dengan semestinya.

Aku tak pernah bisa membencimu... Semoga kau tahu, Padahal berkali-kali telah kau patahkan hatiku. Aku tak pernah bisa membencimu... Meski kau terus menerus membawaku ke dalam kerumitan  yang tak pernah coba kau uraikan. Aku tak pernah bisa membencimu... yang sering datang tiba-tiba, menggamit lenganku,  Membuatku luluh  namun pada akhirnya selalu punya rencana paling ambigu untuk pergi. Aku tak pernah bisa membencimu.. aku memang sengaja mencintaimu untuk kau sia-siakan. Seumpama jendela yang setia mengamatimu melangkah pergi dan kembali  meski yang kau tuju adalah pintu. Hari ini, setelah sekian lama kau menghilang dan membawa kabar yang (mungkin) paling kuinginkan. Seharusnya aku bahagia. Namun kau memilih kembali pergi.  Ternyata penantian 5 tahun lalu belum menemukan titik endingnya.  Kita masih bukan jawaban untuk satu sama lainnya. Dan aku tetap tak pernah bisa membencimu. Mungkin mencintaimu adalah mencintai kerelaan, melepaskan dan membebaskan. Sekarang kutitipkan kau kepada-N