Tak perlu kusebutkan, kau pasti paham bila tulisan ini dibuat untukmu.
Terima kasih kuucapkan karena masih berkenan meluangkan waktu untukku. Hari itu hariku sangat kacau, sebenarnya aku habis menangis. Pikiranku sedang super berisik. Dan malam itu kehadiranmu dan obrolan-obrolan kita tentang negara membuatku lelap dengan senyuman.
Terima kasih kuucapkan karena masih berkenan meluangkan waktu untukku. Hari itu hariku sangat kacau, sebenarnya aku habis menangis. Pikiranku sedang super berisik. Dan malam itu kehadiranmu dan obrolan-obrolan kita tentang negara membuatku lelap dengan senyuman.
Kau tahu aku sangat merindukanmu?
Rindu kau bilang "Iya sayangku, cantikku" bahkan saat aku tahu aku sedang tak cantik.
Rindu melihat binar matamu sambil mendengarkanku yang sibuk berbicara tanpa henti, meski aku tahu kau harus menahan bosan. Maaf ya.
Tak usah risau, aku tak sedang membangun harapan apapun tentang kita. Aku hanya rindu.
Kau tau?ternyata menahan rindu tanpa bisa berbuat apa-apa adalah perasaan paling tengik sedunia. Dadamu mendadak sesak dan siap meledak tanpa bisa kau kendalikan. Jadi kuharap kamu tak keberatan ya. Karena seperti yang selalu aku katakan, aku tak pernah ingin membuatmu berada di kondisi yang membingungkan. Bila cinta untukku itu tak lagi mungkin bagimu, tak apa. Aku sudah terbiasa menghadapi luka. Jadi tak masalah apabila aku mengalaminya sekali lagi.
Aku menulis ini juga agar kamu tahu, tidak pernah ada benci di hatiku untukmu.
Aku juga tidak tahu ini kelirunya di bagian mana, entah soal waktu yang tak tepat?
Mungkin aku bukan orang yang cukup baik untukmu?
atau memang kita tidak diizinkan terikat.
Kamu tahu, kini mencintaimu rasanya seperti berdiri di tengah perayaan tapi tak lagi untukku. Ada lampu, ada tawa, tapi tak satupun diarahkan kepadaku. Namun aku tetap berdiri di sana. Diam, mematung, sambil terus membawa kenangan indah tentang kamu saat penuh cinta.
Tapi tak apa. Semua sudah kuikhlaskan.
Aku rayakan semua ini dengan sorai.
Aku rayakan diriku sekali lagi jatuh tapi tetap masih berdiri walau kita tak akan pernah kembali.
Terima kasih sudah pernah ada. Sudah membuatku merasa dicintai, meski tidak sampai akhir. Sudah pernah menjadi bagian dari hariku, meski tak lagi ada hari esok.
Jadi,
Tolong hiduplah lebih lama.
Hiduplah dengan baik.
Jangan pernah merasa tidak berarti.
Nyamanlah dengan hidupmu.
Tidurlah dengan nyenyak.
Agar ikhlasku tidak sia-sia.
Sungguh aku selalu berbahagia untukmu.
Selama aku ada kamu tidak akan kehilangan orang yang menyayangimu.
Bahkan ketika kamu datang hanya untuk singgah sebentar, lalu pergi lagi tanpa pamit. Aku akan tetap membukakan pintu. Setiap kali.
Mungkin ini bentuk sayang paling sepi yang bisa dimiliki manusia.
Mencintai tanpa diminta, menunggu tanpa ditunggu, merayakan tanpa dirayakan.
Surabaya, 20 Mei 2025
Jaga diri baik-baik di perantauan ya.
Aku selalu yakin kamu akan sukses.
Bismillah ya (sayangku) 💓
Komentar
Posting Komentar